Bina Antarbudaya adalah lembaga nirlaba non-pemerintah yang mengelola program pertukaran pelajar di Indonesia. Bermitra dengan AFS Intercultural Programs,
setiap tahunnya Bina Antarbudaya menerima dan mengirimkan banyak
siswa/siswi ke berbagai penjuru dunia dengan misi untuk saling mengenal
kebudayaan masing-masing.
Sejarah Bina Antarbudaya
Bina Antarbudaya didirikan pada tanggal 2 Mei 1985 oleh Taufiq Ismail, Tanri Abeng, Irid Agoes, Kartono Mohamad, dam Sophie Gunawan Satari
Tujuan Bina Antarbudaya adalah mencipatakan perdamaian dunia melalui
pemahaman antarbudaya. Bina Antarbudaya berprinsip tidak membedakan
agama, ras, pendidikan, latar belakang sosial dan ekonomi, bersifat
nirlaba dan berorientasi pada kepentingan orang banyak. Bina Antarbudaya
mengembangkan dirinya sebagai organisasi milik masyarakat, yang
melibatkan berbagai kalangan tanpa adanya eksklusifitas dan elitisme.
Sejarah Program AFS di Indonesia
Kegiatan AFS di Indonesia dimulai oleh Wartomo Dwijoyuwono, yang pada tahun 1956 bersama Ibrahim Kadir dan Mohammad Diponegoro dikirim ke Nebraska, Amerika Serikat, Untuk mengikuti Youth Specialist Program selama empat setengah bulan, atas undangan pemerintah Amerika Serikat. Mereka bejumpa dengan sejumlah pelajar dari berbagai negara Eropa yang tengah mengikuti program AFS. Sepulangnya dari sana mereka memprakarsai dan memulai program AFS di Indonesia
Bermula hanya mengirim tujuh pelajar( diantaranya Taufiq Ismail dari Pekalongan dan Z.A. Maulani dari Banjarmasin) untuk program satu tahun, kini berkembang menjadi lebih dari 80 siswa setiap tahunnya untuk mengikuti program baik yang satu tahun maupun yang jangka pendek.
Dalam perjalanannya 50 tahun, program AFS di Indonesia mengalamai beberapa kali pergantian pengelola. Pada Awalnya program dimulai oleh Wartomo Dwijoyuwono, kemudian dikelola oleh Yayasan Beasiswa International yang dipimpin oleh Wartomo dan Ny. Djuwari yang dikenal juga sebagai Ibu Wijaya. Selanjutnya program dikelola oleh Ikatan Returnee AFS atau lebih dikenal dengan IRA. Sejak tahun 1985 program AFS dikelola oleh Yayasan Bina Antarbudaya.
Beberapa tokoh Indonesia yang merupakan alumni dari program AFS adalah
1. Taufiq Ismail
2. Tanri Abeng
3. Z. A. Maulani
4. Anies Baswedan
5. Imam B. Prasodjo
6. Najwa Shihab
7. Valerina Daniel
8. Indra Herlambang
9. Uli Herdinansyah
10. Rissa Susmex
11. Joko Anwar
12. Mario Teguh
13. Chantal Della Concetta
Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study
“Build Bridges of Understanding”
Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (YES) Program adalah program beasiswa penuh yang diberikan oleh U.S. Department of State kepada siswa SMA atau sederajat, yang bertujuan menjembatani pemahaman dan saling pengertian antara masyarakat negara-negara dengan populasi muslim yang signifikan dengan masyarakat Amerika Serikat.Program YES telah dilaksanakan sejak tahun 2003, dan telah mengirim lebih dari 700 siswa Indonesia dan menerima 10 siswa dari Amerika Serikat.
Program YES juga membuka kesempatan bagi siswa difabel (tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, tuna daksa) untuk mengikuti program ini. Program YES memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan. Selain itu peserta program YES diharapkan dapat menjadi duta bangsa, dengan menjembatani masyarakat Amerika Serikat untuk lebih mengenal tentang Indonesia berikut kehidupan dan kebudayaannya.
Selama program, kamu akan tinggal dengan keluarga Amerika, dan bersekolah di SMA setempat. Kamu akan mengalami dan belajar secara langsung mengenai kehidupan di Amerika Serikat. Kamu juga akan memperoleh kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan masyarakat sekitar melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh program YES.
Dalam program YES ini kamu akan menjadi duta perdamaian dan persahabatan antara Indonesia dan Amerika Serikat.
KIZUNA JAPAN EXCHANGE STUDENT
Kizuna merupakan program pertukaran pelajar dari beberapa negara ke Jepeng dengan misi diplomasi serta misi perdamaian yang di sponsori atau di support oleh pemerintah Jepang. tujuan dari diadakannya Program Kizuna ini adalah untuk mempererat hubungan antara Jepang sebagai negara penerima dengan negara pengirim.
Program Kizuna biasanya berisikan kegiatan amal dan lain sebagainya serta pengenalan terhadap budaya Jepang yang selama ini selalu menjadi tanda tanya besar bagi kebanyakan negara. Pelajar yang dikirim biasanya akan menetap di Jepang selama 10 hari dan akan melakukan berbagai kegiatan yang telah di susun oleh pemerintah Jepang.
JENESYS PROGRAMME
TUJUAN
Program JENESYS adalah program yang
mempromosikan pertukaran pemuda di kawasan Asia Timur (negara-negara
ASEAN, Australia, China, India, Selandia Baru, dan Korea Selatan) dengan
tujuan memperdalam rasa saling pengertian di antara para remaja yang
merupakan generasi penerus yang akan berperan penting di negara-negara
peserta.
GARIS BESAR PROGRAM
Pemerintah
Jepang akan mengundang 70 mahasiswa universitas yang tertarik untuk
belajar ke Jepang, untuk mengunjungi universitas di Jepang, tempat
penelitian, tempat bersejarah di Jepang, dan lain lain. Program ini
rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2012 hingga 16 Mei 2012.
Program ini akan dilaksanakan dalam bahasa inggris, dan interpreter
bahasa Jepang-Inggris atau sebaliknya akan disediakan untuk semua
kegiatan.
(1) Syarat Peserta• Peserta direkomendasikan oleh universitas untuk mengikuti program ini.
• Rekomendasi oleh universitas ditentukan berdasarkan hasil seleksi di tingkat universitas.
• Peserta adalah mahasiswa S1 tingkat 3 (Semester 6) yang masih aktif belajar di Universitas.
• Peserta bisa berkomunikasi dalam bahasa inggris.
• Peserta bersedia mempresentasikan kegiatannya selama di Jepang kepada universitas asalnya.
(2) Biaya Peserta
• Pemerintah Jepang akan menyediakan tiket pulang pergi dari Indonesia ke Jepang.
• Akomodasi , tranportasi dan konsumsi selama program juga akan disediakan.
• Akomodasi, transportasi di dalam Indonesia juga disediakan.
(3) Isi Program ( akan diperjelas selanjutnya)
• Kunjungan ke Kementrian Luar Negri Jepang dan Lembaga terkait.
• Kunjungan ke beberapa Universitas di Jepang.
• Darmawisata untuk mendapatkan pengalaman budaya jepang dan teknologi terdepan.
• Ramah tamah dengan pelajar Jepang.
• Kegiatan lain ( kunjungan tempat bersejarah, acara pertukaran budaya, dll).
Tahapan Proses
• Setiap Universitas dapat merekomendasikan masing - masing 1 kandidat dari setiap bidang di bawah ini ( Sehingga totalnya menjadi maksimal 3 kandidat per Universitas ) .
A. Science & Engineering ( FTI, FTSP)
B. Other Natural Science ( FMIPA, FK)
C. Humanities & Social Science (FH, FPSB, FE dan FIAI)
• Ketiga kandidat yang dikirimkan universitas selanjutnya akan diseleksi oleh kedubes Jepang untuk Indonesia dan minimal 1 (satu) kandidat akan dipilih sebagai wakil delegasi universitas.
• Dokumen yang harus dilengkapi oleh Kandidat:
1. Form Profil Sheet (terlampir) , 2 rangkap. download di sini
2. Entry Form (terlampir), 4 rangkap. download form dan contoh pengisian di sini 3. Transkrip Nilai, 2 rangkap
4. Surat keterangan mahasiswa, 2 rangkap
5. Keterangan kemampuan bahasa Inggris (melampirkan fotocopy sertifikat TOEFL ITP score minimal 500 / IELTS 5.5, dll), 2 rangkap
6. Essay dalam bahasa inggris sebanyak 400 kata dengan tema (2 rangkap):
“ Universitas Anda mempunyai kebijakan untuk membuka bagian internasional untuk menerima mahasiswa asing dan mempromosikan pertukaran mahasiswa. Seandainya Anda adalah pimpinan universitas, apa yang akan Anda lakukan untuk mewujudkan kebijakan tersebut ? “
* Silahkankan dijawab dengan menjelaskan alasan dan contoh yang nyata.
* Poin yang akan dinilai adalah Kemampuan bahasa, Kejelasan maksud, dan Penjelasan secara logis.
pngen tau lebih lanjut..
BalasHapusbiaya yang di keluarkan saat lolos tahap ke 3 kira kira berapa?
BalasHapus