Genap 1 tahun 3 bulan ku lalui sebuah tembok besar bak benteng china,
yang aku terus berusaha merayap, memanjat tembok itu demi melihat
sebuah pemandangan yg belum pernah kulihat sebelumnya. selama aku
memanjat tembok tersebut, ku lewati kenangan dan kejadian indah disitu.
bisa dibilang ini merupakan periode emas bagiku. Selain kini aku telah
menginjakkan kaki di usia 17 tahun, akupun mendapatkan berbagai
pengalaman berharga disini. ya bisa dibilang telur yg ku miliki sejak
lama akhirnya pecah juga.
Berawal dari sebuah petualangan dimana aku menyusuri hutan dengan
membawa 150 orang pasukan di dalamnya karena disini aku adalah komandan.
bukan komandan sungguhan yang kumaksud melainkan aku di periode ini
berkesempatan menjadi ketua OSIS dengan membawa sejuta mimpi dan harapan
bagi para pendamba perubahan. Lalu aku melewati sebuah ruangan yang
berisikan meja membentuk lingkaran untuk 100 orang dan disitu duduklah
para petinggi negara dan mereka saling bertukar fikiran tentang kondisi
negara mereka, inilah ISLC 2013, dimana berkumpul 100 ketua OSIS terbaik
se Indonesia dan aku masuk di dalamnya, bahkan tulisanku dimuat dalam
sebuah buku bersama 19 tulisan terbaik lainnya yg kami persembahkan bagi
para pemuda Indonesia.
Kisahku tak berhenti sampai disitu, aku kembali berjalan dan
menamukan segerombolan orang yang nampaknya sedang membahas suatu
masalah untuk rakyatnya. itulah Parlemen Remaja 2012 dan disitu aku
memimpin 127 Pemuda bangsa yg memiliki sejuta mimpi dan harapan bagi
bangsanya. bahkan kami merumuskan sebuah naskah UU tentang penanganan
fakir miskin. Rasanya aku semakin dekat untuk segera mencapai puncak
tembok ini.
Akhirnya sampailah aku di bawah tembok dan aku mulai merayap keatas
bersama pasukanku. ada yang menggunakan tangga, tali, cakar, dan alat
sebagainya. inilah awal dimana aku mengikuti seleksi Bina Antarbudaya
untuk program pertukaran pelajar. 1 demi 1 bagian aku lewati dan kini
aku telah berada di atas dinding ini bersama 117 pasukan lainnya yang
telah mengorbankan 8000 pasukan lain dibawah sana. Ini jadi cambukan
untuk ku bahwa aku bukanlah yang terbaik diatas tembok ini ataupun lebih
baik dari mereka yang justru tak mampu naik keatas dinding ini. namun
mungkin Allah menginginkan aku yang mewakili mereka untuk berdiri diatas
dinding ini yang dulu mereka bersama dengan ku berusaha mengumpulkan
serpihan serpihan mimpin, harapan dan asa untuk sebuah perubahan.
Diatas pundakku kini mimpi dan harapan 80 orang lainnya telah ku pikul
dan kubawa kemana-mana. Dengan kata lain, aku yang berhasil naik ke
dinding ini jangan sampai mengecewakan mereka yang punya mimpi sepertiku
untuk membawa perubahan pada bangsa ini…..
Depok, Jawa Barat
4 Agustus 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: