Memang
bijak membuat diri kita mengerti
Tetapi
lebih bijak membuat kita mengerti orang lain
Kawan.... Awal Kata Sebenarnya sya
memberikan ini bukan untuk tujuan apapun yang aneh-aneh. Mungkin sekarang
setelah anda menerima ini dari saya anda merasa bahwa saya memiliki sesuatu
yang saya harapkan dari anda. Itu salah sobat....
Sobat, saya memberikan ini hanya sebagai
ungkapan terima kasih telah sudi menjadi teman saya yang bodoh, jahil, GaJe,
atau mungkin yang kadang suka ngeganggu dan menuhin inbox orang. Ya, itulah
saya... haririe yang nyata, bukan rekayasa ataupun sekedar cerita.
Sobat, saya juga mohon maaf bila memang
selama bersahabat dengan anda, anda merasa bahwa saya orang yang memiliki sifat
buruk. Seharusnya saya menyadari akan sifat dan sikap tersebut. Contoh halnya
ketika saya mengirimkan ini. Mungkin saya kurang sopan dan santun dalam
memberikannya, namun sobat sekali lagi saya katakan “itulah haririe yang
sebenarnya”.
Sobat, mohon maaf juga apabila memang
pemberian dari saya ini tidak seperti apa yang orang berikan kepada anda. Ya,
inilah saya..... orang yang tengah belajar ma’rifat kepada allah dan menggapai
mahabatullah. Jadi saya harap anda bisa memaklumi dan menerima sedikit
pemberian dari saya ini.
Sobat, yang terpenting adalah saya ingin
anda sudi untuk memaafkan saya dan segala sikap, prilaku, tingkah saya selama
ini yang memang membuat anda benci kepada saya dan menjauhi saya. Dan saya juga
harap kita bisa menjadi sahabat kembali seperti biasa yang tidak terhalang oleh
rasa benci dan dendam
Akhir kata, sampaikan permohonan maaf dan
terima kasih saya kepada teman-teman yang lainnya. Dan yang terpenting adalah
saya memberi ini bukan karena apa-apa, namun hanya karena tanda permohonan
maaf, persahabatan dan tali silaturrahim diantara kita.
“Saling
memberi hadiahlah kalian kepada saudara kalian agar kalian saling menyayangi
dan mengasihi” (H.r. Bukhori)
Kawan maaf bila ketika kau menerima surat
ini kau mengatakan Saya tidak tahu malu
atau sebagainya…. Saya memang bukan seperti yang kau kira....
Saya takkan pernah iri dengan kehidupanmu, dengan nikmat allah yang slalu kau
terima... allah telah membagi-bagi nikmatnya kepada setiap hambanya dengan
seadil-adilnya....
Kawan,
terserah apakah kau akan memaafkanku atau tidak, itu menjadi milikmu... Namun Allah tidak akan
memasukkan seorang hambanya kedalam surge apabila masih ada rasa dendam, benci
dan lainnya
احبب لي النّلله لايس لي النّنّفس
Cintailah Seseorang
Karena Allah, Bukan Karena Nafsu
Salam
Ukhuwah Persahabatan
Al-Jahil
billah
Muhammad
Ruhiyat Haririe
0 komentar: