Yogyakarta - Forum Rektor Indonesia (FRI) mulai
membicarakan tentang pemimpin yang akan didukung dalam pilpres
mendatang. Mereka tidak menyebut nama, namun mengeluarkan enam kriteria
untuk pemimpin ke depan.
Enam kriteria itu dicetuskan oleh para
pemimpin universitas di Indonesia yang berkumpul di Universitas Sebelas
Maret (UNS) Surakarta pada, Sabtu (11/5/2013).
Pertemuan dihadiri Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Irman Gusman;
Ketua KPU, Husni Kamil Malik, dan Deputi Bidang Evaluasi Kinerja
Pembangunan Bappenas, Edy Teja.
Enam kriteria itu disampaikan oleh Ketua FRI, Laode M Kamaluddin. Adapun keenam kriteria itu adalah sebagai berikut:
Pertama,
calon pemimpin mendatang harus memiliki jejak kepemimpinan di berbagai
organisasi, perusahaan maupun lembaga. Calon pemimpin itu juga
dipersyaratkan tidak memiliki rekam jejak bermasalah secara hukum maupun
cacat moral.
Kedua, harus berani dan tegas menegakkan keadilan
meski harus berhadapan dengan banyak pihak yang berseberangan. Ketiga,
harus punya visi dan inovasi menciptakan sesuatu yang biasa menjadi hal
luar biasa.
Kempat, pemimpin itu harus mampu memprediksi
datangnya gelombang dan paham cara menghadapinya. Selain itu harus
memiliki rumusan jelas tentang arah yang harus ditempuh.
Kelima,
seorang profesional yang berdiri di atas semua golongan dan tidak bisa
diintervensi oleh pihak manapun. Hal itu karena mempertimbangkan
Indonesia yang multi kultur dan multi etnik. Keenam, harus mampu membawa
Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa maju di Asia dan berkomitmen
memperjuangkan masyarakat lapis bawah.
"Kami akan melakukan
sosialisasi enam kriteria ini ke berbagai kalangan. Kami akan melakukan
roadshow dengan melakukan berbagai pertemuan di banyak daerah di tanah
air. Kita berharap bisa membawa dampak positif untuk pemilihan pemimpin
ke depan dengan mendorong masyarakat untuk cerdas dalam memilih dan bisa
meningkatkan partisipasi politik publik," ujar Laode Kamaluddin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: