THE POWER OF LOVE
Life to Love People and With Love We Can Live

PERAN PEMIMPIN MUDA DALAM MEMAJUKAN NUSA BANGSA

Dalam keseharian kita, tidak ada nilai kepuasan yang bertahan lama. Apalagi dalam kehidupan remaja zaman sekarang yang sarat akan gengsi di antara mereka yang akhirnya menimbulkan rasa ingin berkompetisi dalam hal materi maupun penampilan. Menurut Fauzi (1997), dalam bukunya yang berjudul psikologi umum,  ini terjadi karena salah satu sifat remaja yang memang sangat gengsi jika mereka tidak dikenal dan tidak terkenal. Pada masa remaja ini pula seorang yang sedang mengalami transisi mengalami kelabilan dalam menyikapi pergaulan yang baik ataupun yang buruk. Jika pada masa ini remaja diarahkan pada hal yang baik, maka seorang remaja pun akan menjadi suatu poros dalam menggerakkan kemajuan bangsa.
    Kita sadari atau tidak, kodrat bahwa pemuda adalah poros penggerak bangsa itu sudah ditetapkan sejak zaman azalli. Bila kita tinjau lebih lanjut, semua pemimpon yang sukses memimpin rata-rata adalah pemimpin yang memang notabenenya adalah pemuda. Barack Obama dan Jhon F. Kennedy adalah beberapa pemimpin muda yang sukses dalam memimpin tidak lagi di ranah pergaulannya saja, namun ia berhasil membawa Amerika menjadi lebih baik.
    Secara harfiah sendiri pemimpin adalah orang yang memimpin atau mengorganisir suatu kelompok atau organisasi. Menurut Soerjono Soekanto, pemimpin dan kepemimpinan memiliki makna yang berbeda. Pemimpin adalah berupa pekerjaan, sedangkan kepemimpinan adalah suatu sifat. Seorang pemimpin belum tentu memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, sedangkan seseorang yang berjiwa kepemimpinan baik sudah barang tentu dapat menjadi pemimpin yang baik pula.
    Lalu apa saja peran seorang pemimpin muda dalam upaya memajukan nusa dan bangsanya ? Patut kita sadari bersama bahwasannya seorang pemimpin muda dan pemimpin yang usianya lebih diatas memiliki perbedaan karakteristik. Pemimpin muda cenderung memikirkan bagaimana ia dapat menjalankan tugasnya secara baik tanpa memperkaya diri, sedangkan yang berusia lanjut lebih dominan memikirkan bagaimana kekuasaannya bisa bertahan lama.
    Lalu bagaimana dengan pemimpin muda yang notabenenya menginginkan untuk memperkaya diri melalui jabatannya sendiri ? sadar atau tidak sadar, pastilah siapapun pernah mengalami hal seperti ini. Dalam islam sendiri, hal ini disebut sebagai sebuah fitrah atau sunnatullah. Apa maksudnya ? maksudnya adalah hasrat untuk memperkaya diri yang dimiliki oleh manusia adalah berupa sifat yang memang sudah dibawakan oleh Allah Swt, tinggal nagaimana manusia itu sendiri yang menentukan, apakah ia akan mengumbar nafsunya itu atau memendamnya sehingga ia dapat melaksanakan amanahnya secara totalitas.
    Seorang pemimpin muda cenderung memiliki segudang inovasi dan ide-ide untuk memajukan bangsanya. Apalagi bangsa Indonesia yang kini tengah di terpa berbagai krisis, masalah dan problematika seperti krisis moral, krisis etika, krisis ekonomi, krisis pemimpin dan lainnya yang semuanya menyebabkan bangsa ini kian bobrok dan terpuruk.
    Guna mengatasi semua itu, maka dibutuhkan seorang pemimpin yang tidak hanya diktator namun ia mampu mencurahkan berbagai ide dan gagasannya dalam suatu aksi nyata atau langkah kerja nyata guna mengatasi sejuta problematika yang melanda negri ini. Dan semua itu ternyata dominannya dimiliki oleh para pemimpin muda.
    Bukti konkret dari pengaruh pemimpin muda terhadap kemajuan bangsa telah dibuktikan oleh para mahasiswa di era tahun 1998 dalam rangka melakukan reformasi dengan menggulingkan rezim pemerintahan presiden Soeharto yang telah berkuasa selama 38 tahun, dan memerka membuktikan kapasitasnya sebagai seorang pemimpin yang akhirnya mendorong para pemuda lain untuk melakukan hal yang sama.
    Disamping memiliki ide dan gagasan yang luas, seorang pemimpin muda pun memiliki sifat yang tahan banting dan pantang menyerah juga kecerdasan yang dapat dikatakan masih segar. Sehingga ketika mereka memimpin baik suatu golongan masyarakat ataupun memimpin suatu organisasi, mereka sudah terbiasa dengan menghadapi tekanan pada dirinya sendiri. Lain halnya dengan pemimpin yang sudah berumur, mereka cenderung memanfaatkan segala fasilitas yang dimilikinya atau meminta bantuan oranglain untuk mengatasi segala problematika dan tekanan dalam dirinya sendiri.
    Dalam suatu penelitian, dari 2000 pengisi kuisioner ternyata 80% pemilih sepakat bahwa pemimpin muda lebih unggul dan ideal dalam memimpin karena kefleksibelan mereka dalam memimpin dan mereka memiliki sifat yang sangat dinamis ketika memimpin. Jika kita melihat kemarin pada pemilukada Jakarta 2012, ternyata yang mendapat suara terbanyak adalah pasangan Jokowi dan Ahok. Mengapa demikian ? ternyata Jokowi dan Ahok adalah pasangan cagub dan cawagub termuda diantara pasangan lainnya, selain itu jokowi pun adalah salah seorang pemimpin muda yang memiliki segudang prestasi luar biasa ketika menjabat sebagai walikota Solo. Maka tidak hanya usia dan ide saja yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin muda dalam memajukan bangsanya, namun mereka pun membutuhkan prestasi yang secara notabenenya mereka raih sendiri.
    Selain Jokowi masih ada pemimpin muda lainnya yang memiliki prestasi yang sangat membanggakan, Ahmad Heryawan adalah salah satu contohnya. Prestasi sebagai tokoh perubahan 2011 yang baru didapatnya ini merupakan sebuah penghargaan publik terhadap kinerjanya selama menjabat sebagai gubernur Provinsi Jawa Barat. Ataupun tokoh teladan kita semua, yakni Rasulullah Muhamad SAW yang berhasil menjadi pedangang sukses di usianya yang ke 20 tahun bahkan ia sampai berani menikahi sang pemilik kafilah yakni Khadijah dengan mas kawin atau mahar berupa 100 ekor unta dan akhirnya ia berhasil membawa Islam hingga ke seantero jagad raya ini.

    Beberapa kisah tadi adalah sebagian kecil saja prestasi para pemuda terbaik yang dimiliki dunia ini yang berhasil menorehkan namanya di dalam sejarah dunia, sehingga pantaslah jika mereka sukses membawa bangsa mereka sendiri maju dan berkembang dari berbagai sektor. Harapan kita semua adalah akan muncul para pemimpin muda berikutnya yang siap mengabdikan dirinya bagi kemajuan nusa dan bangsa guna menyelesaikan segala persoalan dan problematika yang melanda negeri ini. Sehingga tidak ada lagi masalah kekurangan sumber daya alam, kekurangan pangan, krisis moral, pengangguran, kemiskinan dan kriminalitas yang merjalela yang memang selama ini telah menjadi momok bagi bangsa kita sendiri dan menjadi sebuah gambaran bagaimana buruknya sistem ekonomi dan sosial di bangsa ini.

Share on Google Plus

0 komentar: